PEMBAHASAN
EKSPONEN
1.
Pengertian Eksponen
Bentuk an (baca : a pangkat n) disebut bentuk eksponensial atau perpangkatan dengan a disebut basis atau bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat.
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka :
Bentuk an (baca : a pangkat n) disebut bentuk eksponensial atau perpangkatan dengan a disebut basis atau bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat.
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka :
Berdasarkan
penjelasan di atas maka berlaku rumus-rumus di bawah ini :
Misalkan
dan m,n adalah bilangan positif, maka:
Misalkan

2. Fungsi Eksponen dan Grafiknya
Fungsi eksponen merupakan pemetaan bilangan real x ke ax dengan a > 0 dan
Jika a > 0 dan
,
maka
disebut fungsi eksponen
mempunyai sifat-sifat :
Fungsi eksponen merupakan pemetaan bilangan real x ke ax dengan a > 0 dan





Kurva terletak di atas sumbu x (definit
positif)
Mempunyai asimtot datar y = 0 (sumbu x )
Monoton naik untuk a > 1
Monoton turun untuk 0 <>
Grafik fungsi eksponen y = ax
y = ax : a > 1
y = ax : 0 <>

Contoh:
Buatlah grafik dari y = 2x!
Jawab:
Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f (x) = 2x . Dalam hal ini pilih nilai x sehingga y mudah ditentukan.


3. Persamaan fungsi eksponen dan
penerapannya
LOGARITMA
1.
Pengertian
Fungsi Logaritma
Fungsi
logaritma
adalah suatu fungsi yang memiliki bentuk umum
f(x)= alog x dengan x > 0, a > 0, dan a ≠ 1. Penulisan
logaritma alog x akan mempunyai arti atau terdefinisi apa bila a
> 0, a ≠ 1 dan x > 0. Dalam hal ini, a disibut basis
atau bilangan pokok logaritma dan x nilai yang dilogaritmakan. Bila
basis loga ritma adalah 10 maka basis tersebut umumnya tidak ditulis, misalnya 10log
5= log 5.
Jika
kita bandingkan fungsi logaritma dan dengan fungsi eksponen maka kedua fungsi
tersebut terdapat hubungan yang erat.
Sebagai
contoh:
a. 5log
25 =2 karena 25 = 52
b. 2log
8 = 3 karena 8 = 23
c. 4log
64 = 3 karena 64 = 43
d. 2log
(-3) tidak terdepinisi karena (3) < 0
2.
Sifat-Sifat Fungsi Logaritma
Pada
fungsi eksponen kita telah mengetahui cara-cara menentukan nilai-nilai eksponen
di suatu titik. Misalnya diberikan sebuah fungsi f(x) = 2x jika x = 2 maka penyelesaiannya adalah f(2) =
22 = 4. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimanakah cara untuk
memnentukan x supaya f(x) = 16? Untuk menentukan nilai x tersebut kita dapat
menggunakan logaritma. Seperti yang sudah di ketahui bahwa = alog b = c jika hanya jika b = ac
dimana a > 0 dan a
1.

Ini berarti 2x = 16 ó2log16 ó 2log 24 ó 4 . 2log 2
Kita telah mempelajari bahwa alog a = 1 jadi f(x) = 2x
dan f(x) = 16 maka x = 4 untuk
menyelsaikan persoaalan logaritma maka kita perlu mengingat sifat-sifat
logaritma. Yaitu :
a. alog x + alog y = alog xy
contoh:
tentukan hasil dari:
1.
2log 4 + 2log 8 = 2log
4 . 8
= 2log 32 = 5
2. 3log (1/9) + 3log
81= 3log (1/9). 81
= 3log 9 = 2
b.
alog x – alog
y = alog 

contoh:
tentukan hasil
dari:
1.
2log 16 – 2 log 8 = 2log
(16/8)
= 2log 2 = 1
2.
log 1.000 – log
100 = log (1000/100)
= log 10 = 1
c.
alog xn =
n . alog x
contoh:
contoh:
tentukan hasil dari:
1.
2 log 3 + 4 log
3 = log 32 + log 34
= log 9 + log 81
= log 9 . 81
= log 729
= log 9 + log 81
= log 9 . 81
= log 729
2.
2log a + 2 log b = log a2 + log b2
= log a2 . b2
= log (ab)2
= log a2 . b2
= log (ab)2
Yang perlu kita ingat disini adalah
a.
Log2x = log x . log x
Log x2 = 2 log x
Jadi log2x
log x2

b.
Log-1x = 

Log x-1 = 

d.
alog b x blog
c = alog c
contoh:
tentukan hasil dari:
1.
3log 7 x 7log 81 = 3log
81
= 3log 34 = 4
2.
2log 5 x 5log 32 = 2log
32
= 2log 25
= 5
e. alog b
= 

contoh:
tentukan
hasil dari:
1. bila
5log3 = a dan 3log2 = b, maka 6log75 =…?
penyelesaian:
6log75 = 

= 

dari
yang diketahui 3 adadi a dan b maka ambil bilangan pokok = 3
=
= 


= 

2.
= 8log2 = 8log (8)1/3
=


f.
alogb = 

contoh:
tentukan hasil dari:
1. 8log2
=
=


2.
= 6log2 + 6log3 = 6log
2.3.= 6log6 = 1

g.



Contoh:
Tentukan hasil dari:
1. alog
8
= 



2. 8log
16
= 2log 2 4/3
= 


3.
Persamaan
Logaritma
Persamaan logaritma adalah
persamaan yang variabelnya sebagai numerus atau sebagai bilangan pokok dari
suatu logaritma.
Bentuk –bentuk umum persamaan logaritma:
a. alog
f(x) = alog m
jika alog f (x) = alog
m , f (x) > 0,maka f (x) = m
contoh:
tentukan
penyelesaian 2log (x - 2) = 4
jawab:
2log (x – 2) = 4
2log (x – 2) = 2log
24
(x – 2) = 24
x
= 18
Jadi hasil yang kita dapatkan dari persamaan 2log
(x – 2) = 4 adalah x = 18
b. alog
f (x) = blog f (x)
jika alog
f (x) = blog f (x), a
b, maka f(x) = 1

contoh:
tentukan
penyelesaian log (x2 – 3) = 4log (x2 – 3)
jawaban:
log (x2 – 3) = 4log (x2 – 3)
(x2 – 3)
= 1
X2
= 4
x = -2 atau x = 2
c. alog f (x) = alog
g (x)
jika alog f (x) = alog g (x) , a
> 0, a
1, f (x) > 0, dan g (x) > 0 maka f (x) = g (x)

contoh:
tentukan penyelesaian 7log (x2 – 2x + 3) =
7l0g (4x – 2)
jawab:
7log (x2 – 2x
+ 3) = 7l0g (4x – 2)
x2 – 2x + 3 = 4x – 2
x2 – 6x + 5 = 0
(x – 1) (x – 5) = 0
x= 1 atau x = 5
Sekarag kita selidiki apakah f (x) > 0, dan g (x) > 0
f (1) = 12 – 2 .1 + 3 = 1 – 2 + 3 = 2 > 0
g (1) = 4.1 – 2 = 4-1 = 2 > 0
f (5) = 52 – 2.5 + 3 = 25 – 10 + 3 = 18 > 0
g (5) = 4.5 – 2 = 20 -2 = 18 > 0
karena untuk x = 1 dan x = 5, f (x) > 0 dan g (x) > 0 maka
x = 1 dan x = 5 merupakan penyelesaian. Jadi penyelesaian 7log (x2
– 2x + 3) = 7l0g (4x – 2) adalah x =1 dan x = 5
d. f
(x) log g(x) = f(x) log h(x)
jika f (x) log g (x) = f(x)
log h (x) ,f (x) > 0, g (x) > 0, h (x) > 0 dan f (x)
1, maka

g (x) = h (x)
contoh:
tentukan himpunan penyelesaian dari x-1log (x +2) = x-1log
(x2 + 3x +2)
jawab:
x-1log (x +2) = x-1log
(x2 + 3x +2)
x + 2 = x2 + 3x +2
x (x + 2) = 0
x = 0 atau x = -2
sekarang kita selidiki apakah f (x) > 0, f (x)
1, g (x) > 0, dan h (x) > 0

f (0) = 0 – 1 = -1 < 0
f (-2) = -2 -1 = -3 < 0
oleh karena itu untuk x = 0 dan x = -2 bukan penyelesaian jadi
himpunan penyelesaian dari x-1log (x +2) = x-1log (x2
+ 3x +2) adalah Ø
e. APlog2
f (x) + BPlog f (x) + c = 0
Terlebih dahulu, misalnya y = plog f (x). Dari
pemisalan ini, di peroleh
Ay2 + By + c = 0. Nilai y yang kita peroleh,
subtitusi kembali pada pemisalan y = plog
f (x), sehingga kita memperoleh nilai x.
Contoh:
Tentukanlah penyelesaian 4log2 x – 4log3
+ 2 = 0
Jawab:
4log2 x – 4log3
+ 2 = 0
4log2x – 34logx
+ 2 = 0
Misalkan y = 4logx maka y2 – 3y + 2 = 0 =
(y – 1) (y – 2) = 0
Y = 1 atau y = 2
Untuk mendapatkan nilai x, subtitusikan nilai y yang kita
peroleh ke permisalan
y = 4log x
y = 1 => 4log x = 1 sehingga x = 4
y2 = 2 => 4log x = 2 sehingga x = 16
jadi penyelesaian dari 4log2 x – 4log3
+ 2 = 0 adalah x = 4 atau x = 16
4.
Uji
Kompetensi
1. Tentukan
hasil fungsi dibawah berikut ini!
a. 6log
2 + 6log 3 =
b. 5log
. 9log 125 + 16 log 32 =

c. 

d. alog
. blog
. clog
=



2. Jika
2 log x + log 6x – log 2x – log 27 = 0 maka x sama dengan
3. Jika
alog (3x – 1 ) . 5log a = 3, maka x =
4. Jika
5log 3 = a dan 3log 4 = b maka 4log 1 5 =
5. Jika
2log 7 = a, maka 8log 49 =
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
kita membaca dan memahami apa isi dari makalah ini , kita mengetahui
pengertian dari fungsi
eksponen dan logaritma yaitu fungsi yang saling berkaitan erat,
sebagai mana contoh yang disajikan diatas.
Dengan kita
mengetahui sifat – sifat dari
eksponen dan logaritma dan mengaplikasikannya dengan contoh –
contoh disetiap sifatnya, kita akhirnya bisa menyelesaikan masalah – masalah yang
berkaitan dengan eksponen
dan
logaritma, dan memahami persamaan apa saja yang ada dalam eksponen dan logaritma.
B. Saran
Setelah kita
mengetahui pngertian, sifat – sifat dan persamaan eksponen dan logaritma, hendanya
kita semua jangan berhenti sebatas apa yang kita dapat dari makalah ini, akan
tetapi mari kita mengulangi dan mencri ilmu dan memperaktikkannya. Karna apa
yang kita dapatkan jika tidak di ulangi, berhenti untuk mencari ilmu, dan
memperaktiknya akan sia – sia dan akan hilang.
Dengaan selesaiya makalah ini semoga bisa menjadi
pembelajaraan dan menghilangkan rasa ketidak senangan terhadap matematika, karena sebagian besar orang didunia ini
beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang membosankan dan ilmu yang tidak
bisa di ajak kompromi. Karna kita banyak yang tidak tahu bahwa matematika
mempunyai perananan yang sangat penting mengenai perkembangan dan kemajuan IPTEK
(Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi).
DAFTAR PUSTAKA
Murray R. S paigel, Teori dan
Soal-soal Matika dasar,Erlangga, Jakarta 1989.
Andi Hakim Nasution, dkk.,matematika 1, 2, dan 3,
untuk smu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar