Minggu, 12 Juli 2015

elearning

                               Pengertian E-Learning


      Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah
pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer,
 jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk
 belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik
pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai
suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan
lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara
 on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line
 menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi
 dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui
 media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut
 dan belajar di tempat di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
·         Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara
fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur”
 dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain.
 Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-timeataupun secara off-line atau
 archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan
 koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media
 CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia
 materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu.
Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia
 mengakses pelajaran.
 
·         Pembelajaran dengan perangkat komputer
             E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada
umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi
Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan
 intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah
pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi
 pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan
 kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
·         Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning 
secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata
pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah
disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri).
 Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh
 perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh
 universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang
 memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning
 bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya
 melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan
 perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau
 keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
·         Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer,
 e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para
 ahli di bidang masing-masing, yaitu:
1.     Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
2.     Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain
materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur
metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan
 lebih menarik untuk dipelajari
3.     Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan
 gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik
 untuk dipelajari
4.     Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di
 website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa,
            antarsiswa dengan siswa lainnya.
         Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil
 tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara
 maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini,
 siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai
 (tugas ataupun test) yang diperoleh

                 .E-learning  merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi , misalnya internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual. Menurut Loftus (2001) dalam Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan maupun pernyataannya.

Profil peserta e-learning adalah seseorang yang : (1) mempunyai motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar secara bersungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar sepenuhnya berada pada diri peserta belajar itu sendiri (2) senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar membaca demi pengembangan diri terus menerus, dan yang menyenangi kebebasan (3)mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu di sekolah konvensional danmembutuhkan penggantinya, atau yang membutuhkan materi pelajaran tertentu yang tidak disajikan oleh sekolah konvensional setempat maupun yang ingin mempercepat kelulusan sehingga mengambil beberapa mata pelajaran lainnya melalui e-learning, serta yang terpaksa tidak dapat meninggalkan rumah karena berbagai pertimbangan FUNGSI DAN PENYELENGGARAAN E-LEARNINGMenurut Siahaan (2004), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) :1. Suplemen (tambahan)Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan2. Komplemen (pelengkap)Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagaikomplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment) apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagaiprogram remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.3. Substitusi (pengganti)Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain :a. harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah).b. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar c. Memperluas akses atau jaringan komunikasi d. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi e. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.  SYARAT, KEUNGGULAN DAN KENDALA E-LEARNINGSyarat-Syarat E-learningMenurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam Siahaan) syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :       a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet.       b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak       c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan       d. adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning       e. adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet       f. adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar       g. adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar       h. adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara Selain itu dalam Sembel, 2004, hal-hal yang perlu ada untuk “menghidupkan” e-learning adalah :a. Subject Matter Expert (SME), merupakan nara sumber dari pembelajaran yang disampaikan.b. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari.c. Graphic Designer (GD), bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan menarik untuk dipelajari.d. Learning Management System (LMS), bertugas mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa. Keunggulan e-learningE-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut (Effendi, 2005) :a. Pengurangan biayab. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja, selama terhubung dengan internet.c. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka.d. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang berasal dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.e. Efektivitas. Suatu studi oleh J.D Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-learning meningkat sebanyak 25 % dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara tradisionalf. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui internet. Kendala-kendala e-learningKendala atau hambatan dalam penyelenggaraan e-learning, yaitu (Effendi, 2005) :a. Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.b. Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.c. Teknologi dan infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan handal, dan teknologi yang tepat.d. Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.Kekurangan E-LearningSebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) danlearning (belajar), maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain :  1. Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan.2. Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambatpelaksanaan e-learning.3. Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung denganpara murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.Kelemahan lain dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Kuldep.Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh.  DAMPAK DAN PEMBIAYAAN E-LEARNINGPara pelajar merasakan sensasi belajar yang benar-benar berbeda dibandingkan kelas konvensional. Akses mereka terhadap informasi juga meningkat dengan drastis. Selain itu, para pelajar juga dapat memilih sendiri cara belajar yang dirasa paling cocok dengan kepribadian mereka ketika mengikuti kelas e-learning. Para pendidik merasakan dampak dari penggunaan e-learning terhadap metode pengajaran yang digunakan. Mereka perlu melakukan adaptasi dalam cara pengajaran yang disampaikan yang tentunya berbeda dengan metode konvensional. Selain itu juga diperlukan keahlian dalam menyediakan materi pembelajaran yang menarik untuk digunakan melalui sistem e-learning dan menggunakan fitur-fitur yang disediakan pada sistem e-learning dengan optimal dan efisien. Institusi pendidikan juga merasakan dampak dari penggunaan e-learning, khususnya dalam hal biaya penyelenggaraan pendidikan. Institusi juga bertanggung jawab untuk mengadakan pelatihan kepada para tenaga pengajarnya dan menyediakan teknologi atau media yang menjadi landasan dari sistem e-learning yang digunakan.Segi pembiayaan adalah salah satu perhatian utama bagi pihak yang. Adanya masalah biaya ini menyebabkan beberapa institusi pendidikan yang memiliki keterbatasan finansial memilih untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan lain atau perusahaan penyedia layanan pengembangan sistem e-learning  TEKNOLOGI PENDUKUNG E-LEARNINGDi antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada limaaplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, MailingList (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang adadalam e-learning.1.)    e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampumemperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.2.)    e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standarteknologi internet.3.)    e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan. PERAN INDUSTRI TI DALAM E-LEARNINGE-learning dikembangkan dari perpaduan aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari sisi teknologi, keberhasilan e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi : · Software · Hardware & Networking/communicationSecara garis besar, kontribusi atau peran dari perusahaan-perusahaan atau vendor TI terhadap perkembangan implementasi e-learning dapat dikategorikan menjadi dua , yaitu sebagai :·                     Technology Provider·                     Service ProviderTechnology provider di bidang e-learning pun memiliki specialisasi yang berbeda, antara lain :·                     Pengembang LMS -Learning Management System .Beberapa pengembang LMS di dunia antara lain :·                     Web-CTWeb-CT merupakan salah satu leader di bidang e-learning software di dunia dengan spesialisasi untuk implementasi di institusi pendidikan.·                     BlackBoard
Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan.
Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan.Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan.·                     Plateau·                     Saba·                      SumTotal·                      Docent·                     Click2Learn·                     TEDS·                     RWD, dllE-LEARNING DI ERA GLOBALISASIPembelajaran dengan bantuan komputer (PBK) atau Computer Assisted Instruction (CAI) merupakan awal mula kemunculan dari e-learning. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), terutama teknologi informasi. Sebagai solusi, e-Learning memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih cepat. * Lebih Murah.metode pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu, tidak diperlukan keberadaan ataupun penyediaan seorang tutor. * Lebih Baik.  metode pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman lainnya. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan informasi yang menarik. *Lebih Cepat.asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi informasi (misalnya komputer),dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh melebihi dari apa yang ia cari.  KesimpulanPeningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan memanfaatkan ICT dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dengan memanfaatkan ICT diyakini dapat mempermudah pemahaman materi pelajaran. Yang diperlukan untuk tujuan tersebut adalah bagaimana usaha sekolah agar memiliki infrastruktur dibidang ICT dan bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam memanfaatkan ICT dalam proses pembelajaran.                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar